Karate
adalah seni beladiri yang berasal dari daratan cina yang akhirnya
berkembang dan populer di Jepang. Seni beladiri karate dibawa oleh "Okinawa" semula disebut "Tote" yang berarti "tangan china". Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi
mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi
‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat
Jepang.
Teknik
Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar),
Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga
diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung
(nunchaku).
Kata (型:
かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak
hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung
pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan
dan pernapasan yang berbeda.
Berikut ini adalah gerakan kata dalam aliran "Sotokan" yang di Indonesia masuk dalam organisai bernama "INKAI" atau Institut Karatedo Indonesia.
Gerakan Kata dibagi menjadi 5, yaitu Heian Shodan (kata 1), Heian Nidan (kata2), Heian Sandan (kata3), Heian Yondan (kata 4), dan Heian Godan (kata 5).
Gerakan Kata dibagi menjadi 5, yaitu Heian Shodan (kata 1), Heian Nidan (kata2), Heian Sandan (kata3), Heian Yondan (kata 4), dan Heian Godan (kata 5).
Heian Shodan (kata 1):
Heian Nidan (kata2):
Heian Sandan (kata3):
Heian Yondan (kata 4):
Heian Godan (kata 5):
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap
aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata.
Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama
Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata)
tiap aliran juga berbeda.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, karena komentar anda sangat berarti bagi saya
terimaksih ^_^